Selasa, 13 April 2010

MENGOLAH POTENSI ALAM WONOSOBO

Wonosobo – Kabupaten Wonosobo memiliki potensi unggulan, utamanya dalam bidang peternakan, pariwisata, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan fasilitas infrastruktur yang memadai. Potensi ini menjadikan Wonosobo terbuka untuk beragam investasi. Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo pada sarasehan dengan peternak dan petani ikan setempat, di Desa Ngalian Kecamatan Wadaslintang, Sabtu (13/3). Sarasehan dihadiri Bupati Wonosobo, Muspida, Camat Wadaslintang, para kades, kelompok tani ternak dan ikan Kecamatan Wadaslintang.



Gubernur menegaskan, Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Tengah akan terus memantau perkembangan pertanian di Kabupaten Wonosobo, dan berupaya membantu meningkatkan kapasitas petani dan peternak dengan berbagai pelatihan pemanfaatan teknologi terapan, peningkatan produksi dan kualitas produksi, serta turut mempromosikan dan memasarkan produk-produknya serta pengalokasian anggaran yang lebih memadai.



”Saya hanya perlu bukti berupa kesejahteraan masyarakat yang meningkat dan kapasitas dan kualitas produksi peternakan, perikanan, dan pertanian yang bisa bersaing dengan daerah lain,” tegas Gubernur seraya menambahkan, kalau perlu menjadi yang terbaik agar bantuan yang diberikan tidak terbuang.



Dalam bidang peternakan, Wonosobo patut bangga karena memiliki potensi unggulan diantaranya, Kambing Ettawa yang terkenal dan bernilai tinggi. Di samping itu, domba texel khas Wonosobo atau dombos yang beratnya mencapai 1 kuintal. Hal ini bisa menjadi Ikon yang menguntungkan, apalagi jika berhasil menembus pasar internasional. Untuk pengelolaan potensi perikanan di daerah yang kaya air tawar ini, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Sehingga petani tidak sekedar memelihara ikan karena hobi atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pasar lokal saja, melainkan juga bisa memasok kebutuhan ikan di luar daerah hingga internasional. Dianjurkan pengelolaan tidak hanya dalam bentuk ikan segar melainkan juga diolah menjadi produk-produk ikan seperti pakan hewan/ternak, makanan olahan, ikan kalengan.



Modernisasi di berbagai bidang kehidupan, jangan menyurutkan semangat petani dan peternak untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas produksinya, karena produksi pertanian dan peternakan, masih dibutuhkan dan menjadi kebutuhan primer bagi kehidupan masyarakat dunia. ”Jadikan pemberdayaan di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan ini sebagai lahan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” pinta Gubernur



Hal itu dapat terwujud, jika segenap elemen yang terkait bersungguh-sungguh dalam mengolah dan mengelolanya. Antara Pemerintah dan petani harus saling bersinergi dalam pengembangan, pengelolaan, dan pemasarannya. Sehingga petani dan peternak tidak merasa dibiarkan atau disia-siakan oleh Pemerintah, dan Pemerintah pun tidak merasa rugi karena telah membantu petani dan peternak.



Data bidang Peternakan

Target Konsumsi Protein Hewani Secara Nasional adalah sebanyak 6 gram protein/kapita/hari, saat ini baru tercapai 4,72 gr protein/kap./hari yang dicukupi dari unsur : daging sebanyak 19,360 gr/kap/hr, telur 10,869 gr/kap/hr dan susu sebanyak 0,64 gr/kap/hr. Sehingga masih terjadi kekurangan konsumsi protein hewani sebanyak 1,28 gr protein/kap/hr. Populasi ternak Sapi Potong tahun 2009 dibanding tahun 2008 meningkat 2,4 % (tahun 2008 = 29.026 ekor dan tahun 2009 = 29731 ekor) dengan jumlah pemilik sebanyak 17.209 KK Peternak. Populasi ternak Sapi Perah tahun 2009 dibanding tahun 2008 meningkat 44,76 % (tahun 2008 = 210 ekor dan tahun 2009 = 304 ekor). Populasi ternak Kambing Ettawa Pada Tahun 2009 sebanyak 14.730 ekor, tersebar di 15 kecamatan, namun populasi banyak terdapat di Kecamatan Watumalang, Kaliwiro dan Kalibawang. Populasi Ternak Dombos (Texel) pada Tahun 2009 sebanyak 9.759 ekor, tersebar di 11 kecamatan, namun populasi banyak terdapat di Kecamatan Kalikajar, Kejajar, Garung dan Mojotengah. Perkembangan SMD pada tahun 2008 hanya 1 kelompok (Desa Beran Kepil) kemudian pada tahun 2009 meningkat 5 kelompok (Ds. Ngalian Wadaslintang, Ds Randusari Kepil, Kel. Rojoimo Wonosobo, Kel. Kalibeber Wonosobo dan Desa Bumirejo Mojotengah)



Bidang Perikanan

Potensi Kolam Air Tenang = 672 Ha baru dimanfaatkan sebesar 38,42 % atau 258,21 Ha dengan melibatkan 11.747 RTP (Rumah tangga perikanan) ; Potensi Karamba Jaring Apung (KJA) sebanyak 1.000 unit baru dimanfaatkan sebesar 55 % atau 550 unit ; Potensi Karamba Dasar sebanyak 254 unit baru dimanfaatkan sebesar 37,6 % atau sebanyak 94 unit ; Potensi Usaha Pembenihan Ikan sebanyak 21,28 Ha baru dimanfaatkan sebesar 37,68 % atau 8,018 Ha ; Perkembangan Produksi ikan konsumsi (Nila, Mas, Nilem, Tawes, Gurami, Lele) rata-rata meningkat setiap tahunnya ( tahun 2006 s/d 2009 adalah : 852.165, 854.529, 858.527 dan 990.987 ; Perkembangan Produksi ikan air desar (Nila, Mas dan Bawal dari tahun 2006 s/d 2009 adalah : 51.401, 49.210, 53.862, 78.690 ; Perkembangan Produksi Ikan Karamba Dasar (Nila, Mas) dari Tahun 2006 s/d 2009 adalah : 10.050, 21.750, 13.350, 13.405 ; Perkembangan Produksi Karamba Jaring Apung (milik Petani) dari tahun 2006 s/d 2009 adalah : 26.908, 12.500, 28.050, 29.636 ; Produksi Karamba Jaring Apung (Aqua Farm) dari tahun 2006 s/d 2009 2.602.850, 2.115.222, 2.346.821, 3.427.080 ; Produksi Benih Ikan tahun 2006 s/d 2009 adalah : 11.214.500, 27.079.500, 26.412.800, 26.938.320.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar