Wonosobo, 24-04-2010. Setelah menjalani pelatihan selama 30 hari, 15 Ex Napi se Kabupaten Wonosobo menerima Surat Ijin Mengemudi ( SIM ) A. Di samping itu, mereka juga menerima Sertifikat Otomotif. Penerimaan SIM A dan sertifikat ini dilaksanakan dalam acara penutupan Latihan Keterampilan Otomotif, khususnya Setir Mobil bagi para Ex Narapidana.
Kepala Bidang Tehabilitasi Sosial, Kantor Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Drs. Musyafak, M.Si, dalam keterangannya mengatakan bahwa maksud dan tujuan diadakannya pelatihan ini adalah meningkatkan kualitas SDM para mantan Narapidana, terutama dalam bidang Otomotif. Hal ini diharapkannya dapat membantu masa depan mereka. Sebagai mantan Napi, memiliki keterampilan khusus akan sangat positif, terutama sebagai bekal untuk mencari pekerjaan ataupun berwirausaha. Dengan memiliki pekerjaan ataupun usaha yang memadai, masyarakat akan lebih mudah menerima mereka.
Sementara itu, Instruktur pendamping dari INKAI Kabupaten Wonosobo, Heri Mardiyanto yang melatih para mantan Napi ini mengungkapkan, bahwa selama pelatihan berlangsung, pihaknya tidak menemukan kendala berarti. Para Ex Napi ini sangat antusias menerima ilmu-ilmu yang diajarkan. Dia juga berpesan kepada para Ex Napi, agar dengan dasar keterampilan yang sudah didapat ini, mereka dapat mengembangkannya secara intensif." Carilah jalan-jalan yang mudah untuk digunakan sebagai media menyempurnakan keterampilan menyetir mobil". pesannya. Di samping itu, bergaullah dengan teman-teman yang baik. Yang penting, menurut Heri, mereka istilahnya sudah "Pegang Pacul". Hanya tinggal mencari lahan yang baik, tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pratikno, salah satu mantan Napi yang menjadi peserta pelatihan mengungkapkan rasa syukurnya, bahwa selama pelatihan dia dan teman-temannya merasakan kenyamanan, serta perhatian yang baik dari pihak Instruktur dan Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo. Mewakili teman-temannya, Pratikno juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Dinas Sosial yang telah menyelengarakan pelatihan ini. Di samping itu, dia meminta do'a restu kepada masyarakat Wonosobo, agar bekal keterampilan ini segera dapat dipergunakannya untuk mendapat pekerjaan yang halal. " Ini juga demi mengupayakan nafkah bagi keluarga mereka juga ", pungkasnya
Sabtu, 24 April 2010
suara NAPI
Diposting oleh
Lembaga Reclasseering Indonesia
Hari/ Tanggal :
Sabtu, April 24, 2010
Tidak ada komentar:


Kamis, 22 April 2010
Sertifikasi Ijin Usaha Gra
Wonosobo, 22-04-2010. Rangkaian Roadshow penyerahan Sertifikasi Ijin Usaha Gratis di 15 Kecamatan hari Kamis, 22 April 2010 memasuki Tiga Kecamatan Sekaligus. Ketiga Kecamatan tersebut meliputi Mojotengah, Garung, dan Kejajar. Dalam kesempatan tersebut, diserahkan total 953 Paket Sertifikasi Perijinan Usaha kepada 953 Penggiat UMKM.
Di Kecamatan Mojotengah, Bupati Wonosobo, H.A Kholiq Arif menyerahkan 485 Paket Paket Sertifikasi. Di samping penyerahan secara simbolis Paket Sertifikasi dan beberapa bantuan dari Dinas Sosial, serta Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo, Bupati juga meninjau secara langsung pelaksanaan KB jenis Implant dan IUD yang diselenggarakan oleh Badan KB Kabupaten Wonosobo, serta Donor darah yang berlokasi di SMP 3 Mojotengah, tak jauh dari lapangan Desa Mojosari, tempat penyerahan Sertifikasi Ijin Usaha tersebut.
Dalam sambutan pengarahannya, Bupati menyampaikan bahwa pemberian sertifikasi gratis ini adalah merupakan wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para pengusaha UMKM. Dengan telah memiliki ijin usaha yang sah, para pengusaha UMKM akan lebih mudah mengakses permodalan melalui perbankan. Dalam acara yang dihadiri oleh sekitar dua ribu orang ini, Kholiq juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten saat ini tengah menggiatkan pembenahan sektor pendidikan di Kabupaten Wonosobo. Hal ini antara lain ditandai dengan akan diluncurkannya program Tabunganku untuk membantu siswa-siswa tidak mampu, sejumlah 25 anak per desa di seluruh Kabupaten Wonosobo. "Dengan upaya ini, saya berharap akan dicapai strata pendidikan yang lebih tinggi, bahkan hingga jenjang Perguruan Tinggi", ungkapnya. Di samping itu, di tahun 2011 Kabupaten Wonosobo harus sudah diluncurkan program Wajib belajar 12 tahun.
Sementara itu, di Kecamatan Garung, Bupati menyerahkan 340 Paket Sertifikasi Ijin Usaha. Dalam kesempatan ini Bupati menjelaskan bahwa program pemberian Ijin Usaha Gratis ini Tidak ada hubungannya dengan akan digelarnya Pemilu Kada. "Ini memang masih menjadi tanggung jawab saya sebagai Kepala Daerah", tegasnya. Lebih lanjut, Bupati juga mengajak untuk dapat berpikir jernih karena dengan berpikir jernih dapat menjadi modal dalam kesuksesan usahanya.
Di Kecamatan Kejajar, yang merupakan Kecamatan terakhir dalam rangkaian penyerahan Sertifikasi Gratis hari itu, diserahkan 233 Paket Sertifikasi Perijinan Gratis. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Sertifikasi Gratis ini hanya sebagai stimulan yang diharapkan dapat merangsang para pengusaha agar lebih giat dalam berusaha.
Di Kecamatan Mojotengah, Bupati Wonosobo, H.A Kholiq Arif menyerahkan 485 Paket Paket Sertifikasi. Di samping penyerahan secara simbolis Paket Sertifikasi dan beberapa bantuan dari Dinas Sosial, serta Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo, Bupati juga meninjau secara langsung pelaksanaan KB jenis Implant dan IUD yang diselenggarakan oleh Badan KB Kabupaten Wonosobo, serta Donor darah yang berlokasi di SMP 3 Mojotengah, tak jauh dari lapangan Desa Mojosari, tempat penyerahan Sertifikasi Ijin Usaha tersebut.
Dalam sambutan pengarahannya, Bupati menyampaikan bahwa pemberian sertifikasi gratis ini adalah merupakan wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para pengusaha UMKM. Dengan telah memiliki ijin usaha yang sah, para pengusaha UMKM akan lebih mudah mengakses permodalan melalui perbankan. Dalam acara yang dihadiri oleh sekitar dua ribu orang ini, Kholiq juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten saat ini tengah menggiatkan pembenahan sektor pendidikan di Kabupaten Wonosobo. Hal ini antara lain ditandai dengan akan diluncurkannya program Tabunganku untuk membantu siswa-siswa tidak mampu, sejumlah 25 anak per desa di seluruh Kabupaten Wonosobo. "Dengan upaya ini, saya berharap akan dicapai strata pendidikan yang lebih tinggi, bahkan hingga jenjang Perguruan Tinggi", ungkapnya. Di samping itu, di tahun 2011 Kabupaten Wonosobo harus sudah diluncurkan program Wajib belajar 12 tahun.
Sementara itu, di Kecamatan Garung, Bupati menyerahkan 340 Paket Sertifikasi Ijin Usaha. Dalam kesempatan ini Bupati menjelaskan bahwa program pemberian Ijin Usaha Gratis ini Tidak ada hubungannya dengan akan digelarnya Pemilu Kada. "Ini memang masih menjadi tanggung jawab saya sebagai Kepala Daerah", tegasnya. Lebih lanjut, Bupati juga mengajak untuk dapat berpikir jernih karena dengan berpikir jernih dapat menjadi modal dalam kesuksesan usahanya.
Di Kecamatan Kejajar, yang merupakan Kecamatan terakhir dalam rangkaian penyerahan Sertifikasi Gratis hari itu, diserahkan 233 Paket Sertifikasi Perijinan Gratis. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Sertifikasi Gratis ini hanya sebagai stimulan yang diharapkan dapat merangsang para pengusaha agar lebih giat dalam berusaha.
Diposting oleh
Lembaga Reclasseering Indonesia
Hari/ Tanggal :
Kamis, April 22, 2010
Tidak ada komentar:


UPK Kaliwiro
Wonosobo, 22-04-2010. UPK Kaliwiro yang berdiri sejak tahun 2001 dengan modal Rp 75 juta, kini telah berkembang pesat. Hingga tahun 2009 lembaga tersebut berhasil membukukan keuntungan Rp 288,6 juta. Dari keuntungan tersebut 36 % atau sebesar Rp 94,07 juta dialokasikan sebagai dana sosial untuk merehab 21 rumah warga miskin.
Atas keberhasilannya tersebut pada tahun 2009 UPK Kaliwiro masuk nominasi UPK Award Tingkat Jawa Tengah, dan pada tahun ini mendapat penghargaan Si Kompak Award dari Kementrian Dalam Negeri sebagai pelaku PNPM terbaik pertama di Wonosobo. Ketua UPK Kaliwiro Zudy Setyawan menjelaskan, keuntungan sebesar Rp 288,6 juta berasal dari jasa dua jenis usaha yaitu Simpan Pinjam Perempuan (SPP) sebesar Rp 369,3 juta dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Rp 71,4 juta. Keberhasilannya ini bukan hanya kerja UPK saja, melainkan kerjasama dari semua pihak, termasuk dukungan dari Pemkab Wonosobo.
Penghargaan Si Kompak Award bagi UPK Kaliwiro telah diserahkan oleh Bupati Wonosobo HA. Kholiq Arif, Rabu 21 April 2010, bersamaan dengan penyerahan sertifikasi gratis bagi UMKM di Kecamatan Kaliwiro. Sertifikat yang diserahkan sebanyak 733 paket. Selain UPK Kaliwiro, yang mendapatkan penghargaan Si Kompak Award adalah UPK Leksono sebagai peringkat II, dan UPK Selomerto sebagai peringkat III. Selanjutnya untuk kategori kader pemberdayaan masyarakat desa, kelurahan (KPMD/K) peringkat I diraih Tukir dari Kelurahan Kaliwiro, peringkat II Maesaroh dari Desa Patakbanteng, Kejajar dan Peringkat III Edi dari Desa Karanganyar, Kecamatan Sukoharjo. Pada kesempatan itu Bupati juga meresmikan kantor UPK Kaliwiro yang dibangun dengan dana sebesar Rp.119 juta.
Usai menyerahkan sertifikat gratis di Kecamatan Kaliwiro, Bupati melakukan hal yang sama di Kecamatan Selomerto. Kali ini sertifikat yang diserahkan sebanyak 601 paket. Di Selomerto HA Kholiq Arif juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor UPK Selomerto.
Terkait program UPK, Bupati memberikan apresiasi tinggi, sebab manfaatnya telah benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Rabu, 21 April 2010
PENYULUH PERTANIAN SE JATENG
Menurut Gubernur, saat ini masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian sejumlah 2.140, karena di Jateng diprogramkan setiap desa dilayani satu orang penyuluh.
”kekurangan jumlah tenaga penyuluh ini tidak perlu dipermasalahkan karena jumlah yang ada masih bisa diintensifkan dengan cara satu penyuluh mengampu satu hingga dua desa, ” tandas Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur mengharapkan agar tenaga penyuluh yang ada dibina kesungguhan dan kemampuannya guna membantu petani. “Jangan karena dianggap kekurangan jumlah tenaga penyuluh, kemudian menjadi lemah,” tandasnya.
Senada dengan apa yang disampaikan Gubernur Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Jawa Tengah Ir. Sukarno MP mengatakan bahwa penyuluh merupakan mitra usaha tani,sehingga kehadiranya didesa sangat menentukan keberhasilan usaha petani.
Ia melukiskan, luas Jawa Tengah 3,250 juta hektar, dan 54 persen diantaranya digunakan untuk lahan pertanian, yang diusahakan oleh 4,2 juta rumah tangga petani.agar pemberdayaan masyarakat petani berjalan efektif, para penyuluh memfasilitasi pembentukan kelembagaan petani yang disebut kelembagagaan penyuluh non pemerintah.
Di Jawa Tengah jumlah penyuluh pertanian baru mencapai 6.434 orang dengan perincian 2.550 penyuluh pertanian,113 perikanan,759 kehutanan dan 3.012 tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL-TBPP) serta terdapat 53.736 kelompok kelembagaan petani di Jawa Tengah yang terdiri dari 29.522 kelompok tani, 7.903 Gapoktan, 2.010 lembaga masyarakat Desa Hutan, 1.618 kelompok hutan rakyat 1.902 kelompok usaha budidaya perikanan. “Selain itu juga masih ada ratusankelompok wanita tani, pemuda tani dan pelatihan pertanian swadaya,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Magelang dalam sambutannya mengatakan bahwa Penyuluh merupakan garda terdepan dalam proses pemberdayaan petani dan keluarganya.
Menurut Bupati kehadiran penyuluh di Desa diharapkan m,ampu membawa perubahan sikap dan perilaku petani dari petani tradisional menjadi petani yang mampu menerapkan prinsip-prinsip agribisnis.
Diposting oleh
Lembaga Reclasseering Indonesia
Hari/ Tanggal :
Rabu, April 21, 2010
Tidak ada komentar:


Kronologi Penjabat Bupati
Kronologi Penjabat Bupati
Kepala Pemerintahan Kabupaten Wonosobo dari Tahun 1825 sampai sekarang adalah sebagai berikut :
No | N a m a | Periode |
1 | Tumenggung SETJONEGORO | 1825 - 1832 |
2 | Tumenggung R. MANGOEN KOESOEMO | 1832- 1857 |
3 | Tumenggung R. KERTONEGORO | 1857 - 1863 |
4 | Tumenggung R. TJOKRO HADISOERJO | 1863 - 1869 |
5 | Tumenggung R. SOERJO HADIKOESOEMO | 1869- 1898 |
6 | Tumenggung R. SOERJO HADINEGORO | 1893 - 1919 |
7 | Adipati / Bupati KDH R.A.A. SOSRO HADIPRODJO | 1920 - 1944 |
8 | Bupati R. SINGGIH HADIPOERO | 1944 - 1946 |
9 | Bupati R. SOEMINDRO | 1946- 1950 |
10 | Bupati R. KADRI | 1950 - 1954 |
11 | Bupati R. OEMAR SOERJOKOESOEMO | 1955 |
12 | Bupati R. SANGIDI HADISOETIRTO | 1955- 1957 |
13 | Kepala Daerah RAPINGOEN WIMBO HADISOEDJONO | 1957 - 1959 |
14 | Bupati R. WIBOWO HELLY | 1960- 1967 |
15 | Bupati Kepala Daerah Drs. DARODJAT ANS | 1967- 1974 |
16 | Pj. Bupati Kepala Daerah R. MARJABAN | 1974- 1975 |
17 | Bupati Kepala Daerah Drs. SOEKANTO | 197S- 1985 |
18 | Bupati Kepala Daerah Drs. POEDJIHARJO | 1985- 1990 |
19 | Bupati Kepala Daerah Drs. H. SOEMADI | 1990- 1995 |
20 | Bupati Kepala Daerah Drs. H. MARGONO | 1995- 2000 |
21 | Bupati Drs. H. TRIMAWAN NUGROHADI, M.Si | 2000- 2005 |
22 | Bupati Drs. H.A KHOLIQ ARIF M.Si | 2005 - Sekarang |
Diposting oleh
Lembaga Reclasseering Indonesia
Hari/ Tanggal :
Rabu, April 21, 2010
Tidak ada komentar:


hari kartini 2010
Perempuan Berpolitik Jangan Hanya Dijadikan Trend
Wonosobo, 21-04-2010. Perempuan berpolitik jangan hanya dijadikan trend, namun agar diniati dengan tulus, disertai tekad yang kuat dan diimbangi kapabilitas dan kapasitas yang memadai. Demikian yang disampaikan Bupati H.A. Kholiq Arif dalam sambutannya pada resepsi peringatan Hari Hartini ke-131 di Pendopo Kabupaten pagi tadi Rabu, 21 April 2010.
Untuk itu, dirinya berharap pada pesta demokrasi Pemilukada Wonosobo 2010, muncul kandidat-kandidat perempuan yang kapabel dan qualified , yang turut meramaikan bursa kompetisi calon bupati dan wakil bupati Wonosobo untuk lima tahun mendatang.
hal ini, menurut ketua panitia Hari Kartini Amiroh zaitun, senada dengan tema peringatan hari Kartini Tingkat Kabupaten Wonosobo tahun ini, yaitu ”DENGAN SEMANGAT KARTINI, KITA TINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM MENSUKSESKAN PEMILUKADA TAHUN 2010”.
Acara resepsi juga dimeriahkan oleh paduan suara dari ibu-ibu warga Manggisan kelurahan Mudal kecamatan Mojotengah, dan dihadiri oleh jajaran Muspida, para pimpinan SKPD, Camat, ketua tim penggerak PKK Kabupaten, dan para pimpinan organisasi perempuan se-Kabupaten Wonosobo.
Wonosobo, 21-04-2010. Perempuan berpolitik jangan hanya dijadikan trend, namun agar diniati dengan tulus, disertai tekad yang kuat dan diimbangi kapabilitas dan kapasitas yang memadai. Demikian yang disampaikan Bupati H.A. Kholiq Arif dalam sambutannya pada resepsi peringatan Hari Hartini ke-131 di Pendopo Kabupaten pagi tadi Rabu, 21 April 2010.
Untuk itu, dirinya berharap pada pesta demokrasi Pemilukada Wonosobo 2010, muncul kandidat-kandidat perempuan yang kapabel dan qualified , yang turut meramaikan bursa kompetisi calon bupati dan wakil bupati Wonosobo untuk lima tahun mendatang.
hal ini, menurut ketua panitia Hari Kartini Amiroh zaitun, senada dengan tema peringatan hari Kartini Tingkat Kabupaten Wonosobo tahun ini, yaitu ”DENGAN SEMANGAT KARTINI, KITA TINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM MENSUKSESKAN PEMILUKADA TAHUN 2010”.
Acara resepsi juga dimeriahkan oleh paduan suara dari ibu-ibu warga Manggisan kelurahan Mudal kecamatan Mojotengah, dan dihadiri oleh jajaran Muspida, para pimpinan SKPD, Camat, ketua tim penggerak PKK Kabupaten, dan para pimpinan organisasi perempuan se-Kabupaten Wonosobo.
Diposting oleh
Lembaga Reclasseering Indonesia
Hari/ Tanggal :
Rabu, April 21, 2010
Tidak ada komentar:


Rehabilitasi Dieng
Diposting oleh
Lembaga Reclasseering Indonesia
Hari/ Tanggal :
Rabu, April 21, 2010
Tidak ada komentar:


Langganan:
Postingan (Atom)